Wednesday, December 9, 2009

tafsir surat tesalonika

BY ANDRI PAK
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Jelas sekali bahwa penulis surat kepada jemaat di Tesalonika adalah paulus dan teman-teman (Silwanus dan Timotius), hal ini termuat dalam 2 tesalonika 1 :1 yang berbunyi “dari Paulus, Silwanus dan Timotius, kepada jemaat orang-orang Tesalonika didalam Allah Bapa kita dan di Dalam Tuhan Yesus. Adapun tema dari Tesalonika yaitu kedatangan Kristus. Sedangkan Tahun penulisannya menurut Alkitab hidup berkelimpahan yaitu sekitar 51 atau 52 M.
Tesalonika terletak sekitar seratus kilometer disebelah barat daya Filipi, kota ini adalah ibu kota dan pelabuhan yang paling terkemuka dari makedonia, sebuah provinsi Romawi. Diantara penduduk yang berjumlah sekitar 200.000.jiwa adalah masyarakat Yahudi yang kuat. Ketika Paulus mendirirkan Gereja tesalonika pada perjalanan misionernya yang kedua, pelayanannya yang berhasil diwilayah itu dihentikan sebelum waktunya karena permusuhan kalangan Yahudi (Kis 17 :1-9).
Adapun tujuan Paulus dan kawan-kawan mengirim surat ini karena saat itu paulus terpaksa meninggalkan Tesalonika dengan tiba-tiba karena penganiayaan orang yang baru bertobat itu hanya dengan menerima sedikit pendidikan mengenai kehidupan Kristen. Ketika Paulus mengetahui dari Timotius mengenai keadaan mereka saat itu, dia menulis surat dengan tujuan,:
Pertama, menghibur orang percaya baru yang dianiaya.
Kedua, menasehatkan mereka untuk hidup berdisiplin dan bekerja untuk mencari nafkah.
Ketiga, memperbaiki beberapa kepercayaan yang keliru tentang peristiwa akhir zaman yang berkaitan dengan “hari Tuhan” (2 :2-3)

Batasan Masalah
Dalam tulisan ini, penafsir membatasi masalah ini hanya pada tafsiran 2 Tesalonika.

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini Yaitu :
Pertama, untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Tafsir Perjanjian Baru II.
Kedua, agar mahasiswa-mahasiswi dapat memahami penafsiran II Tesalonika.

Garis Besar 2 Tesalonika
Kedatangan Kristus (Pasal 1-3)
a. Salam dan doa Paulus ( 1-1-2 )
b. Iman yang bertambah dalam aniaya dan penderitaan serta penghakiman/hukuman yang diberikan oleh Allah ( 1 : 3-12 )
c. Kedurhakaan sebelum kedatangan Tuhan ( 2 :1-12 )
d. Setiap orang percaya dan bertekun dalam iman akan diselamatkan ( 2 : 13-17 )
e. Hidup orang percaya harus tekun berdoa dan bekerja ( 3 :1-15 )
f. Salam Penutup dan Doa Paulus ( 3 : 16-18 ).

Rumusan Masalah
Dalam penafsiran II tesalonika ini, penafsir merumuskan masalah disini sebagai berikut :
Pertama, bagaimana iman itu bisa bertumbuh dan bagaimana nasib orang-orang yang berbuat jahat terhadap orang percaya ?
Kedua, apakah yang terjadi sebelum kedatangan Tuhan ?
Ketiga, apa yang didapatkan dari iman yang kuat ?
Keempat, apa yang di lakukan orang percaya dalam menanti kedatangan Tuhan ?

BAB II
PEMBAHASAN
Dalam 2 Tesalonika, Paulus lebih mendisiplinkan hidup orang percaya yang kurang tertib dan memperbaiki jalan mereka (3:7-12). Dalam kehidupan jemaat Tesalonika, iman mereka teguh dan Paulus terus member semangat kepada mereka untuk tetap setia dalam pwnganiayaan yang dihadapi (1:3-7).

Kedatang Kristus
Salam dan Doa paulus (1:1-2)
Dalam nats ini, Paulus dan kawan-kawan menyatakan diri sebagai penulis dari Surat 2 Tesalonika ini yang memang ditujukan secara khusus kepada jemaat di sana. Paulus juga mendoakan jemaat yang ada di Tesalonika supaya kasih karunia dan damai sejahtera menyertai mereka.

Iman Yang Bertumbuh Dalam Aniaya dan Penderitaan
Serta Penghakiman Atau Hukuman Yang Diberika
Oleh Allah (1:3-12)
Dalam ayat ketig, Paulus mengucap syukur atas iman orang percaya di Tesalonika semakin yang semakin bertambah. Bertambah berarti semakin banyak atau semakin kuat. Selain itu, kasih mereka terhadap yang lain begitu kuat dan terlebih lagi iman mereka. Mereka memiliki ketabahan dan iman dalam segala penganiayaan dan penindasan yang mereka derita (ay. 4). Sikap mereka ini merupakan bukti dari penghakiman Allah yang adil, maksudnya bahwa Allah menilai jemaat Tesalonika itu layak menerima kasih karunia dari Sorga yang untuknya mereka menderita. Penderitaan mereka tidak adil itu juga menandakan bahwa penganiayaan itu menentang umat Allah dan akan mengalami penghakiman dan pembalasan Allah (ay.5-9).
Dala ay.7 berbunyi: “Untuk memberikan kelegaan kepadamu”. Dikatakan walaupun Allah akan mulai membalas orang jahat (ay.6), pada akhir zaman ketika Tuhan Yesus dating ke dunia untuk penghakiman yang terakhir (ay.7-10). Demikian juga kelegaan sebagian juga akan dating kepada umat Allah ketika Ia memindahkan mereka dari dunia ini untuk bersama-sama dengan Dia senantiasa, tetapi kelegaan sepenuhnya baru akan terjadi bila Tuhan Yesus dating kembali ke dunia bersama para orang saleh untuk menghukum kejahatan dan memerintah umat manusia. Kelegaan penuh berarti melihat Kristus dimuliakan di dalam kamu, dan kamu di dalam Dia (ay.12). hasilnya adalah kemenangan sempurna, ketika kebenaran berkuasa, dosa dikalahkan dan para pengikut Kristus yang setia dibenarkan (Why. 6:9-11).
Dalam ayat kesembilan dikatakan: ”Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya...”. ayat ini pernyataan yang paling jelas dalam surat-surat Paulus mengenai hukuman kekal di masa depan atas orang-orang Fasik dan jahat. Dalam ay.10 dikatakan bahwa Ia dating...untuk memuliakan. Ayat ini tidak berbicara saat orang percaya akan terangkat dari dunia untuk bertemu dengan Kristus di udara, sebaliknya, itu berbicara mengenai pernyataan Yesus Kristus dengan kemuliaan dan kuasa untuk membinasakan system dunia ini. Dalam ayat ke sebelas dan dua belas, Paulus mendorong jemaat itu supaya mereka bertambah baik dan sempurna di hadapan Allah, juga terhadap sesame. Dengan demikian, Kristus dimuliakan.

Kedurhakaan Sebelum Kedatangan Tuhan (2:1-12)
Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Tesalonika, Paulus meyakinkan semua orang percaya sejati bahwa mereka akan terangkat untuk bertemu Tuhan di udara dan dengan demikian akan bersama-sama dengan Tuhan. Otto Hentz SJ mengatakan: “Kemenangan Kristus yang bangkit member kita janji pemenuhan hidup kekal”. Peristiwa ini akan membebaskan setiap orang-orang percaya (I Tes 1:10). Akan tetapi, sekarang guru-guru paslu mengajarkan bahwa hari-hari Tuhan sudah mulai dan murka Allah yang terakhir sedang dicurahkan.
Dalam ayat ke dua, kelihatannya jemaat Tesalonika ketakutan karena apa yang diberitakan para guru palsu itu mengenai hari Tuhan, Paulus mengatakan tak perlu kuatir, karena hari murka Allah belum tiba. Dua hal akan menandakan kedatangan-Nya. Pertama, harus datang kemurtadan. Kedua, manusia durhaka akan dinyatakan. Ketiga, peistiwa ini tidak akan digenapi sebelum yang menahannya itu disingkikan.
Dalam ay.3 Paulus mengatakan, jangan sampai mereka disesatkan sebelum hari kedatangan Tuhan akan ditandai dengan peristiwa sebagai berikut:
1. Sepanjang zaman gereja, bekerja suatu “rahasia kedurhakaan” yang juga dijelaskan sebagai orang-orang yang durhaka (ay.7).
2. Sementara kuasa rahasia itu semakin menjadi kuat,kemurtadan di dalam gereja akan mengikat (ay.3).
3. Penahanan “rahasia kedurhakaan” itu disingkirkan (ay.6-7). Konteks bacaan ini menunjukkan bahwa kedurhakaan harus dipahami sebagai sesuatu yang bertentangan dengan Allah, segala seuatu yang melanggar tujuan Allah.
4. Manusia durhaka akan dinyatakan (ay.3-4).
5. Kemurtadan akan memuncak dalam pemberontakan menyeluruh melawan Allah dan Firman-Nya.
6. Manusia durhaka akan dibinasakan bersama manusia yang suka kejahatan.
Dalam ay.7 dikatakan rahasia kedurhakaan itu telah mulai bekerja. Rahasia kedurhakaan adalah kegiatan kuasa keselamatan di belakang layar sepanjang sejarah umat manusia, yang mempersiapkan jalan untuk pemberotankan itu dan manusia durhaka. Rahasia ini adalah suatu proses peninpuan yang menjebak orang tidak percaya dan mempersiapkan banyak orang dalam gereja untuk berbalik dari iman sejati serta menerima kebohongan yang terwujud dalam gereja murtad. Rahasia ini meliputi suatu roh atau gerakan yang menentang iman Alkitabiah dan hukum ilahi yang sejati, mencari kebebasan dari kekang moral dansuka akan dosa (Ay.10-12). Tetapi dalam ay.8 dikatakan bahwa: Tuhan Yesus akan membunuhnya ketika Ia dating pada masa akhir kesengsaraan itu. Dalam ay.9 dijelaskan bahwa pekerjaan iblis itu juga akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat palsu dan dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang baru dibinasakan (1y.10).
Dalam ayat kesepuluh dikatakan bahwa keselamatan akan dialami oleh mereka yang oleh iman kepada Kristus dengan gigih dan denga sungguh-sungguh mengasihi kebenaran yang percaya dengan keyakinan teguh apa yang dikatakan Allah dan menolak semua jenis penyataan atau ajaran baru yang bertentangan dengan kebenaran itu.
Dalam ayat 11, Allah mendatangkan keselamatan atas mereka. Mereka semua orang yang berada di dalam atau diluar gereja, yang setelah dengan memadai mendengarkan Firman Allah, maka dengan sukarela mereka menolak kebenaran dan mereka lebih suka melakuka kejahatan. Mereka tidak akan mendapatkan kesempatan untuk mempercayai kebenaran lagi, mereka akan menerima kematian, karena mereka tidak mau mengerti dan menerima Firman Allah.
Mereka yang ditetapkan untuk mengalami murka Allah (ay.12) adalah orang yang tidak mau mengasihi kebenaran dan karena itu terlibat dalam dan menghibur diri dengan kejahatan dan percabulan. Mereka yang mengalami hukuman selama hari Tuhan bukan saja orang-orang yang tidak percaya, tetapi mereka yang murtad dari iman sejati.

Setiap Orang Percaya dan Bertekun dengan Iman
akan Diselamatkan (2:13-17)
dalam keseluruhan nats ini, Paulus menasehatkan kepada jemaat yang ada di Tesalonika untuk terus setia. Mereka mampu mempertahankan iman pengharapan mereka di tengah aniaya dan kesukaran. Mereka mau hidup dalam kebenaran Allah.oleh karena itu dikatakan bahwa mereka akan memperoleh kemuliaan Kristus, yaitu hidup yang kekal bersama dengan Dia. Setiap orang yang tetap setia dan bertekun dalam imannya, pasti akan diselamatkan.

Hidup Orang Percaya Harus Tekun Berdoa dan Bekerja (3:1-15)
Dalam ayat pertama ini, Paulusjuga meminta dukungan doa dari jemaat yang ada di Tesalonika. Dengan tujuan supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, supaya Paulus dan kawan-kawan terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat. Dalam ayat 3-5 dikatakan bahwa: jemaat juga harus bekerja, mereka yang tidak melakukannya mereka yang bermalas-malasan untuk bekerja. Mereka yang tidak mau bekerja berarti mereka menyalahkan kemurahan gereja. Paulus mengatakan bahwa orang semacam itu harus didisiplin dengan menjauhkan diri dan jangan bergaul dengan mereka (ay.6,14), walaupun Paulus menganjurkan bahwa pertolongan harus diberikan kepada mereka yang betul-betul memerlukannya. Ia tidak pernah mengajarkan bahwa orang percaya harus memberikan uang atau makan kepada orang sehat yang menolak untuk bekerja.
Dalam perikop ini dapat disimpulkan, bahwa apabila orang percaya berdoa dengan sungguh-sungguh, mereka bisa yakin bahwa Allah akan melindungi mereka dari iblis. Allah akan menguatkan untuk menghadapi semua cobaan dan melindungi dari kuasa roh jahat. Hidup orang Kristen tidak boleh menjadi pemalas, tetapi harus bekerja keras, mencari nafkah bagi diri sendiri dan keluarga dan mampu menolong orang lain yang berada dalam kesusahan.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Bedasarkan penafsiran 2 Tesalonika, maka penafsir dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
Pertama, dalam penganiayaan dan kesukaran, iman bisa bertumbuh dan semakin setia kepada Tuhan dan siapa yang bertahan akan mendapatkan keselamatan.
Kedua, setiap orang yang tidak melakukan firman Tuhan dan para penyesat, akan mendapt hukuman dari Allah.
Ketiga, sebelum kedatangan Tuhan akan terjadi kedurhakaan dan penyesatan.
Keempat, setiap orang percaya yang bertekun dalam iman, pasti akan diselamatkan.
Kelima, orang-orang percaya harus bertekun berdoa dan bekerja seperti yang telah dipesankan oleh Paulus.

Aplikasi
Pertama, milikilah iman yang teguh dalam menghadapi kesukaran dan penganiayaan dan dengan demikian kita akan menerima keselamatan.
Kedua, karena hidup kita telah ditebus oleh Kristus, hedaklah selalu taat akan firman-Nya dan melakukannya. Kita juga harus berhati-hati dan menolak semua pengajaran yang bertentangan dengan injil kristus.
Ketiga, sebagai orang percaya, kita harus hidup suka berdoa dan bekerja, karena itu adalah kehendak Allah dalam hidup kita.

DAFTAR PUSTAKA
Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesai (LAI), 2000.

Alkitab Penuntun. Hidup Berkelimpahan. Malang: Gandum Mas, 2007.

Ensiklopedi Alkitab Masa Kini. Jakarta: Bina Kasih, 2007

Hentz, Otto, SJ, Pengharapan Kristen. Yogyakarta: Kanisius, 2007

No comments:

Post a Comment